Babel, Relasi Publik. Beredar video berdurasi 52 menit yang menceritakan aktivitas pembongkaran minyak jenis solar yang diduga ilegal di seputaran Sungai Desa Tanjung niur, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat pada Senin (1/12/24) sekira dini hari.
Video yang diterima Tim PWRI Babel dari masyarakat setempat ini menggambarkan betapa maraknya aksi dugaan penyelundupan minyak ilegal di wilayah Kabupaten Bangka Barat.
RD selaku Wakil BPD Desa Tanjung niur turut diduga menjadi pengurus di dalam kegiatan tersebut dan berusaha menghalang-halangi kegiatan jurnalistik dengan cara membungkam salahsatu tim yang sedang berada di lokasi kejadian dengan mengirim pesan Whatsap untuk meminta nomor rekening.
Berbagai keluhan pun turut dilontarkan masyarakat kepada Tim PWRI Babel, Dimana salahsatu dari masyarakat nelayan setempat mengatakan tidak jarang jaring mereka rusak ditabrak kapal motor yang menjadi angkutan minyak kedalam sungai.
Meskipun menurutnya ada beberapa nelayan yang berani meminta ganti rugi atas kerusakan namun ada juga sebagian dari nelayan tidak berani meminta ganti rugi.
Masyarakat lainnya justru mempertanyakan kegiatan ini yang dianggapnya cukup kuat karena sudah berlangsung cukup lama, namun sampai sekarang tidak dilakukan penindakan dan terkesan ada pembiaran dari Penegak Hukum yang ada di Kabupaten Bangka Barat.
Beda halnya dengan masyarakat yang merasa dirugikan dan resah dari aktivitas kegiatan ini, mereka justru memilih jalur musyawarah bersama aparat desa setempat dengan menggelar rapat di Gedung KS, Desa Tanjung Niur, Kecamatan Tempilang.
Dimana didalam rapat yang sempat memanas ini tidak menemukan titik kesepakatan dikarenakan banyaknya kerugian yang telah dilakukan terima masyarakat setempat seperti jalan desa yang rusak karena kuat dugaan sering dipergunakan untuk aktivitas ilegal tersebut.
Dari rapat pertama yang tidak menemui kesepakatan, kemudian dilanjutkan dengan rapat kedua dengan menghadirkan pihak perusahaan akhirnya menemui kesepakatan dan pihak perusahan berjanji akan segera memperbaiki jalan yang rusak.
Informasi yang lebih mengejutkan yang diterima Tim PWRI Babel, Kamis (5/12/24) sore menyebutkan bahwa akan terjadi kembali aksi penyelundupan minyak sebanyak 2 kapal yang diperkirakan sudah siap untuk melakukan proses pemindahan.
“Posisi sekarang bang (Wartawan_red), Kapal yang bawa minyak itu ada dua kapal sekarang ini dan diperkirakan kurang lebih sekitar 20 ton, Mereka ini sudah 4 hari di sungai sekarang, posisi mereka tidak berani bongkar, kita nggak tahu apa masalahnya, nanti besok pagi kita kabari lagi,” sebutnya.
Hingga berita ini ditayangkan, Tik PWRI Babel masih berupaya mengkonfirmasi Kapolres Bangka Barat dan Kapolsek Tempilang terkait persoalan dari aktivitas penyelundupan minyak yang ada di wilayah hukum Polres Bangka Barat, namun sayang keduanya kompak lebih memilih bungkam.
Untuk informasi lebih lanjut Tim akan terus berupaya menghubung Dinas dan Instansi terkait dari maraknya aktivitas penyelundupan minyak tersebut.(Tim)
Tim PWRI Babel.