Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Terbaru

300 Triliun Jilid II DiDepan Mata, Tambang Ilegal Hajar Bibir Pantai Pesisir Laut Baher Payak Ubi Sukadamai Toboali

142
×

300 Triliun Jilid II DiDepan Mata, Tambang Ilegal Hajar Bibir Pantai Pesisir Laut Baher Payak Ubi Sukadamai Toboali

Sebarkan artikel ini

Babel, Relasi Publik. Bangka Selatan — Puluhan ponton isap produksi (PIP) ilegal secara membabi buta melakukan penambangan bijih timah di pesisir pantai pinggir Daratan laut bagger ( Baher) Payak Ubi Sukadamai Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada Selasa (04/02/2025) pagi.

Aktivitas penambangan biji timah ilegal tersebut secara terang-terangan beroperasi di Tepian daratan pesisir Pantai Baher-Payak Ubi Sukadamai Kecamatan Toboali Bangka Selatan,menyebabkan kerusakan ekosistem pesisir, mencemari perairan pesisir juga berdampak menciptakan lubang camui di tepian daratan Laut Baher-Payak Ubi tersebut.

Selain itu, aktivitas penambangan biji timah ilegal pun berdampak kepada para kelompok nelayan yang kehilangan pendapatan karena rusak tepian pesisir tempat mereka mencari udang sungkur.

BG ( 40) warga yang bertempat tinggal tidak jauh dari beroperasinya tambang ilegal tersebut menyayangkan sampai terjadi penambangan di bibir pantai yang tak berjarak sedikitpun.

Example 300x600

” Ini lebih parah Bang, sangat parah, jika beberapa hari yang lalu berkisar kurang lebih 50 meter, kalau ini langsung bibir pantai yang berbatasan dengan daratan pantai di sini” Ucapnya kecewa atas pembiaran oleh pihak-pihak yang terkait.

Sampai berita ini diterbitkan untuk upaya ke berimbangan pemberitaan, pihak-pihak terkait masih dalm upaya konfirmasi awak media.

Pada pemberitaan sebelumnya,

D (67) salah satu nelayan tradisional setempat menyayangkan penambangan ilegal di pesisir pantai yang hanya berjarak kurang lebih 50 meter dari bibir pantai dilokasi tersebut.

Sangat disayangkan kenapa sampai menepi ke bibir pantai, Karena sangat merugikan nelayan tradisional seperti kami untuk mencari udang sungkur disitu” ungkapnya.

Menurut dirinya, selain dapat merusak pesisir pantai yang akan membentuk lubang camui dalam yang sangat membahayakan keselamatan nelayan sungkur.

” Setelah habis menambang, didaerah tersebut akan ada puluhan lubang camui dan itu sangat membahayakan keselamatan para nelayan pencari udang sungkur” lanjutnya

Berbeda tanggapan saat awak media mendatangi R (51) warga Sukadamai kelurahan Toboali Kota Kecamatan Toboali, salah satu buruh harian dan juga sering mencari udang sungkur di daerah tersebut mengharapkan Bapak Kapolda Babel Bertindak tegas menertibkan para penambang ilegal yang secara terang-terangan merusak bibir pantai dilokasi tersebut yang berjarak sekitar kurang lebih 50 meter dari pesisir pantai Bagger ( Baher)

” Tolong kepada Yth Bapak Kapolda, ini adalah penambang ilegal yang berani secara terang-terangan, selain mengancam keselamatan para nelayan pencari udang sungkur, juga ini sangat merugikan negara dengan nyata” jelasnya.

Kapolres Bangka Selatan saat awak media menkonfirmasi melalui panggilan telepon via whatsapp dan chat whatsapp, melangsungkan diri menkonfirmasi Dirkrimsus Polda Babel belum ada jawaban dan respon, begitu juga setelah menghubungi pihak Pusat belum juga ada jawaban. prihal puluhan pip ilegal yang merusak secara terang-terangan tempat nelayan tradisional pencari udang sungkur dengan jarak dibawah 50 meter dari tepi pesisir pantai baher dani berjarak kurang lebih 100 meter dari pohon mangrove yang baru di tanam di pesisir pantai bagger ( baher) tersebut belum memberikan jawaban,

(koset)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *