Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Terbaru

PT Timah Bersama PLN Dan METI Tanam 1500 Pohon Angsana Di Taman Energi Balai Karya

14
×

PT Timah Bersama PLN Dan METI Tanam 1500 Pohon Angsana Di Taman Energi Balai Karya

Sebarkan artikel ini

Babel, Relasi Publik. BANGKA – Sebagai wujud komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Timah terus menghadirkan program inisiatif dalam mendukung ketahanan energi dan upaya mengurangi emisi gas rumah kaca melalui program penanaman pohon.

Seperti kali ini, PT Timah Tbk berkolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten Bangka, Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) dan juga PLN Bangka Belitung melaksanakan penanaman 1500 pohon angsana di Taman Energi Balai Karya PT Timah Tbk di Sungailiat, Jumat (28/2/2025).

Example 300x600

Penanaman ribuan pohon angsana ini merupakan langkah PT Timah dalam rangka mendukung ketahanan energi dan upaya mengurangi emisi rumah kaca (GRK).

Ketua Bidang III METI, Ir. Widi Pancono mengatakan, program penanaman pohon dan penghijauan di lahan kritis dan lahan bekas tambang merupakan langkah positif untuk mendukung cita-cita Pemerintah untuk mengurangi subsidi energi sebesar-besarnya.

Ia menyebutkan, target transisi energi nasional itu sebesar 25 persen dan saat ini baru tercapai 12-13 persen, sehingga harus ditingkatkan hingga lima tahun ke depan.

“Dengan adanya kebun energi ini memiliki berbagai dampak, di satu sisi PT Timah telah melakukan perbaikan lingkungan, dan juga membawa perekonomian untuk masyarakat, dimana dalam kegiatan ini nantinya masyarakat dapat terlibat dalam mengelola hasil dari woodchip atau limbah kayu ini nantinya,” katanya.

Pohon angsana diketahui memiliki banyak manfaat untuk lingkungan yakni
menyerap karbon dioksida, menghasilkan oksigen, dan mencegah erosi. Sehingga jenis pohon ini dinilai cocok untuk mendukung ketahanan energi.

Menurutnya, pohon angsana juga relatif mudah untuk perawatannya. Apalagi kata dia, tanah Bangka memiliki keunikan yang cocok untuk ditanami berbagai jenis tanaman seperti akasia.

“Jenis angsana bisa tumbuh dengan sangat pesat kalau di Bangka. Nantinya, dari dahan-dahan ini dapat dilakukan pruning yang bisa menjadi bahan baku woodchip. Penurunan emisi yang diharapkan di tahun 2030 yaitu 400 juta ton CO2, nah kalau angsana ini jika tingginya sudah 10 meter bisa menghasilkan 270 kg O2, jika dihitung-hitung bisa menghidupi sekitar 200 orang perhari, tentu ini akan sangat mendukung sekali terhadap lingkungan,” jelas Widi.

Ia juga berharap kedepannya PT Timah Tbk dapat terus mendukung dan turut menyukseskan program dari Pemerintah tersebut.

“Konsep dari Bio Energi yang kami kembangkan adalah mengembangkan hutan energi diluar kawasan hutan karena ini akan melibatkan langsung masyarakat setempat, jika saat ini PLTU membeli batubara dari luar Bangka, degan adanya konsep ini maka masyarakat Bangka bisa ikut mensuplai kayu,” ucapnya.

Dirinya mengapresiasi PT Timah yang telah berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bangka dan PLN yang telah mengembangkan program ini sehingga dapat mendukung program Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi.

Sementara itu, Asmen Operasi Pemeliharaan dan Pembangkit PT PLN Persero UPK Babel, Fajri Hutazami mengatakan jika program ini adalah salah satu bentuk sinergi BUMN, dimana program penanaman PT Timah Tbk ini sangat mendukung program PT PLN yakni Co-firing.

Fajri menjelaskan, Program Co-firing merupakan upay PLN untuk menekan emisi karbon, guna mempercepat transisi energi yang sudah dilaksanakan pada bulan september 2022.

“Dengan adanya kegiatan ini bisa mendukung program co-firing dengan menggunakan woodchip dapat bertambah banyak. Selain itu juga kami memiliki target ditahun 2025 ini pemanfaatan woodchip sebesar 60.000 ton di PLTU Air Anyir. Saat ini baru sekitar 13 persen kita menggunakan woodchip, harapannya kedepan kita bisa menuju 25 persen, jika bahan baku sudah tersedia. Saat ini penggunaan woodchip di kita itu sekitar 100 ton perhari dengan produksi Kwh energi green itu rata-rata 68 MWh,” jelasnya.

Ia berharap, dengan adanya program ini dapat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan bahan baku woodchip.

“Jika kegiatan penamanan seperti ini tidak dilakukan bisa mengakibatkan produksi woodchip terputus, maka kami sangat berterima kasih sekali kepada PT Timah yang telah mendukung dan melakukan program ini,” ujar Fajri.

Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan mengatakan PT Timah telah melaksanakan berbagai inisiatif untuk mendukung ketahanan energi seperti penggunaan energi ramah lingkungan dalam kegiatan operasional dan pengurangan karbon untuk bisnis yang berkelanjutan.

“Inisiatif yang dilakukan PT Timah diharapkan tidak hanya membawa dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memperkuat daya saing perusahaan dalam menghadapi tantangan industri global yang semakin berorientasi pada ekonomi hijau,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *