Toboali Bangka Selatan,Relasipublik.com
Kompleksnya komplikasi penyakit yang menyerang Rosiyah 48 Tahun asal desa Jeriji Kecamatan Toboali Basel yang menimbulkan ketidaksadaran diri ( Koma) yang diakibatkan tingginya kerusakan beberapa fungsi organ tubuh yang menyebabkan infeksi tubuh semakin mengancam nyawa salah satu pasien yang kini dirawat dikamar IV Ruang Cendrawasih RSUD Basel.apalagi tanpa penanganan khusus dari dokter ahli dan juga harus dukung peralatan medis yang lengkap.
Minggu malam ( 25/10/2021 ) kurang lebih pukul 22.00 dinyatakan koma oleh tenaga kesehatan UGD RSUD basel yang bertugas pada malam itu.sedari awal tim investigasi yang turut serta membantu dari awal saat mengantarkan pasien tersebut ke RSUD Basel, Tim juga ikut berusaha membantu mencarikan dana untuk meringankan beban biaya perawatan Ibu Rosiyah si pasien koma yang sekarang masih dirawat di RSUD Basel.Bujang.M yang akrab di sapa Bujang di desa Jeriji dan Wanda ( anaknya) serta beberapa sanak keluarga yang ikut membantu menjaga pasien hanya bisa pasrah dan tak bisa berbuat banyak, saat kali ke tiga seorang dokter bertanya Heran, ” Belum di Rujuk ya ”
( Tiru Wanda)
Sebelum sempat dipanggil Dokter 2 kali berturut-turut,disaat pertama masuk dan keesokan harinya.meminta agar pasien tersebut ( ibunya) dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih besar dan lengkap baik itu peralatan medis dan dokter ahli di Pangkalpinang.kami tidak mampu rujuk, jadi bertahan disinilah, dan ini pun syukur alhamdulillah sudah dirawat di RSUD ini.inipun hanya dibantu Orang.jawabnya dengan wajah lesu.
Keesokan harinya investigasi pun langsung menelusuri keaktifan Ruangan ICU RSUD Basel, saat berhasil menghubungi Plt RSUD Basel,Ruangan ICU masih aktif,tapi ada pembangunan gedung didepannya,jadi kurang rapi.saat ditanya apakah ada pasien dalam ruangan tersebut,Saat ini kosong dan listrik juga tidak stabil,sering mati lampu jadi sementara ditutup dulu bulan ini,alat kami bisa rusak kalau listrik hidup mati terus.gengset kami juga masih perbaikan. Saat di singgung dalam waktu yang bersamaan melalui via whatsapp keberadaan pasien koma AN.Rosiyah,jawaban yang sama dari Plt RSUD basel dan Kadinkes Basel Supriyadi,’untuk kasus seperti ini,dari rumah sakit tetap merawat sesuai kemampuan karena pasien yang sudah di haruskan rujuk,berarti memang butuh penanganan lebih lanjut,seperti alat dan dokter yang khusus menanganinya.
Ditambahkan Supriyadi saat tim investigasi menunjukkan foto pasien An.Rosiyah yang terbaring tak sadarkan diri,tersediakah dana bantuan/dana darurat di Dinkes Basel untuk perihal membantu orang sakit yang tidak mampu seperti pasien tersebut,Tanyakan ke Ka. UPT JKKP,sdr Ari Seraya menutup pembicaraan melalui handphone via whatsapp.Ka dinsos Basel saat dihubungi apakah pemkab basel di dinas Sosial,tetsediakah anggaran dana bantuan masyarakat miskin.’ Ditahun 2021 ini Nggak Ada Pak,lalu tim investigasi mengirimkan Foto pasien tersebut yang sekarang belum sadarkan diri,apakah tersedia dana untuk bantuan orang sakit yang tidak mampu,’Untuk masalah ini di dinas kami hnaya ada dana pendamping untuk berobat Pak’
Ungkap Herman.( Ka. Dinsos Basel)
Tim investigasi bersama keluarga besar pasien pada hari senin (1/11/2021) secara tertulis mengucapkan terimakasih kepada Baznas Basel yang telah membantu secara maksimal Rp. 3.000.000.,(3 juta)dan Baznas Basel tetap berupaya untuk memberi jalan agar proposal tersebut diajukan ke Baznas tingkat Provinsi Babel yang turut merekomendasikan secara lisan melalui telepon genggam.agar dapat meringankan beban biaya perawatan pasien tersebut.
Dengan segala upaya dan berulang ulang menghubungi Bupati Basel H. Riza Herdavid melalui sambungan telepon genggam,namun belum ada jawaban dan kepastian tentang perihal pasien yang tak sadarkan diri ibu Rosiyah asal Desa Jeriji dirawat seadanya sesampai berita ini diterbitkan ( Kamis 4/11/2021) dinihari.
K.Setiadi
Investasi relasipublik.com Basel
N.Setiadi
Editor/Kabiro relasipublik.com Basel